Kualitas hijauan dicerminkan dari seberapa nilai nutrisi hijauan yang terkandung di dalamnya. Hijauan mengandung protein kasar, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen dan mineral. Protein kasar merupakan nutrisi yang sangat penting bagi ternak. Hijauan yang mengandung protein kasar yang tinggi dimiliki oleh sebagian besar leguminosa.
Pemberian pakan untuk ternak bibit sudah memperhatikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan, terlebih dari unsur hijauan. Dengan kualitas hijauan (rumput) yang ada masih jauh dari apa yang diharapkan, pada akhirnya diberikan tambahan pakan penguat untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya, yang tentunya secara ekonomis membutuhkan biaya yang tinggi. Sementara jika melihat potensi hijauan pakan sumber protein (leguminosa) yang ada di sekitar kita cukup tersedia, namun sayang banyak yang belum sepenuhnya dimanfaatkan optimal untuk pakan ternak. Seperti; lamtoro, gamal, kaliandra, turi dll., tanaman – tanaman tersebut cukup banyak tersdia di beberapa daerah di Indonesia, namun belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara baik sebagai sumber protein pakan ternak.
Pemberian pakan untuk ternak di siNambi Farm ini juga menggunakan system pakan hijauan dan tidak hanya rumput tunggal. Kami juga mencampur atau mengkombinasi anatara rumput pakchong dengan beberapa jenis legume semisal lamtoro, sengon, calliandra, dan juga indigofera.
Tanaman leguminosa pohon (helai dan tangkai daun) merupakan bahan pakan yang mengandung protein kasar yang tinggi (17-30 %) dan juga sumber energi yang baik untuk ternak kambing. Tanaman ini lebih sering diberikan sebagai pakan tambahan, walaupun dapat digunakan sebagai pakan dasar apabila ketersediannya mencukupi. Dari berbagai jenis leguminosa pohon Lamtoro, Gamal atau sengon dan Kaliandra merupkan jenis legum pohon yang relatif telah banyak digunakan pada ternak kambing. Jenis Indigofera merupakan legum pohon yang berkualitas nutrisi tinggi dan potensial dikembangkan ungtuk ternak kambing karena palatabilitasnya (tingkat kesenangan) cukup baik.
Tanaman legum pohon merupakan sumber pakan yang murah bila dikaitkan dengan kandungan protein, vitamin dan energi yang relatif tinggi. Oleh karena itu, jenis tanaman ini menjadi salah satu pilihan sumber pakan bagi produksi ternak kambing. Tanaman ini juga dapat difungsikan dalam konservasi lahan, dan dapat menjadi sumber pakan atau bank pakan ternak yang bisa digunakan selama musim kering yang berkepanjangan atau sumber pakan yang sangat potensial untuk pengembangan ternak di agro-ekosistem lahan kering beriklim kering.
Umumnya, tanaman legum dimanfaatkan sebagai pakan suplemen atau tambahan untuk meningkatkan konsumsi protein pada ternak. Leguminosa pohon mudah tumbuh, bahkan pada tanah yang kurang subur, sehingga mudah dimanfaatkan sebagai sumber protein yang murah serta relatif tersedia sepanjang tahun, terutama pada musim kemarau.
Beberapa jenis tanaman legum yang ditanam dan dikembangkan di siNambi farm yaitu:
- Indigofera
Tanaman ini dimanfaatkan sebagai campuran untuk pakan ternak yang kaya akan nitrogen, fosfordan kalsium. Dari hasil pengujian nutrisi Indigofera di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP) Bekasi tahun 2015 adalah sebagai berikut: kadar air 72,65%, abu 15,23%, protein kasar 29,16%, lemak kasar 1,25%, serat kasar 21,60%, Ca 0,48% dan P 0,36%.

Dengan kandungan protein yang cukup tinggi dan palabilitas yang baik menjadikan tanaman ini banyak diminati oleh peternak. Indigofera umumnya dikembangkan dengan generatif melalui biji. Uji coba palatabilitas dan penggunaan hijauan segar Indigofera zollingeriana pada kambing kacang menunjukkan peningkatan efisiensi pakan dan bobot badan hingga 45%.(Tarigan:2009).
- kaliandra
Kaliandra dapat hidup di daerah dengan ketinggian 150-1500 mdpl dengan curah hujan 2000-2400 mm/tahun walaupun dengan kondisi tanah yang buruk. Bagaimana ciri morfologi tanaman ini? Berikut ciri-cirinya : Batang berkayu, Tinggi tanaman dapat mencapai 2-12 m, Diameter batang maksimum yaitu 20 cm, Kulit batang berwarna merah atau abu-abu yang tertutup lentisel kecil, Daunnya berbentuk bipinnate, Panjang daun utama dapat mencapai 20 cm dan lebarnya mencapai 15 cm.

Kaliandra dapat ditanam bersama rumput untuk menaikkan kualitas rumput yang rendah. Pemberian pada ternak dapat dilakukan dengan sistem cut and carry. Kandungan protein kasar pada kaliandra sekitar 20%.
Daun kaliandra dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Untuk produksi daun yang maksimal, pemotongan dapat dilakukan pada tanaman yang tingginya sudah mencapai0,5-1 m setiap 2-3 bulan sekali.
Kelebihan dari tanaman ini yaitu dapat tumbuh di kondisi tanah yang buruk dan dapat beradaptasi dengan tanah yang asam. Kekurangannya yaitu tidak tahan terhadap genangan, dan mengandung senyawa anti-nutrisi berupa tannin.
- Lamtoro
Lamtoro gung (Leucaena leucocephala L) ini banyak dikenal oleh masyarakat sebagai petai cina atau peuteuy selong sebutan orang sunda . Lamtoro ini adalah jenis leguminosa yang sudah cukup lama digunakan oleh masyarakat untuk area penghijauan atau sebagai pencegah erosi, termasuk sebagai sumber pakan untuk ternak. Kandungan nutrisi untuk kebutuhan ternak dari Lamtoro ini sangat baik, dengan kadar protein yang tinggi, Lamtoro ini bisa menjadi alternatif sumber protein dari hijauan.

Pemberian daun lamtoro untuk ternak dalam bentuk segar memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk tepung daun. Makin tinggi proporsi mempersembahkan daun lamtoro segar cenderung menghasilkan pertambahan berat badan dan konsumsi pakan yang lebih baik. Pemberian dalam bentuk tepung daun yang berdedak dengan imbangan 1: 1, kurang masuk domba sehingga konsumsi pakan turun, sedangkan dengan perbandingan 1: 2 memberikan hasil yang lebih baik.
Daun lamtoro perlu diperhatikan penggunaannya pada ternak karena mengandung zat antinutrisi berupa mimosin. Mimosin merupakan asam amino kompleks non-protein dengan struktur senyawa mirip tirosin. Kadar mimosin pada tanaman lamtoro terlihat oleh bagian tanaman, umur dan musim. Daun dan polong lamtoro masing-masing memiliki kandungan protein kasar sebesar 34.4% dan 31%. Kadar mimosin dari daun dan polong lamtoro masing-masing sebesar 7.19% dan 12.13% dari total kandungan protein kasar. Daun lamtoro memiliki kandungan protein kasar, produktivitas dan palatabilitas yang tinggi, namun karena kandungan mimosin menjadi faktor pembatas dalam penggunaan salah satu cara mengurangi risiko keracunan pada ternak ruminansia yaitu dengan proses pengerjaan (pengeringan atau pelayuan).
- Gamal
Gamal (Gliricidia sepium) merupakan tanaman legume yang berasal dari Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya, tanaman ini digunakan sebagai pelindung tanaman kakao.Ciri-ciri pohon gamal yaitu sebagai berikut: Batang tumbuh tegak, Tinggi tanaman ini mencapai 10-12 m, Diameter batang yaitu 5-30 cm, Batang dan cabang terdapat bercak putih dan terdapat lentisel kecil, Helai daun oval dan berhadapan dengan panjang 4-8 cm dan terdiri dari 7-17 helai, Bunga berwarna merah muda sampai kemerahan. Kandungan protein kasar dalam berat kering pada gamal yaitu sekitar 20-30%, serat kasar 15%.

Tanaman yang diperbanyak dengan stek dapat dipanen dibawah 1 tahun, sedangkan pada perbanyakan dengan biji hasil diperoleh pada umur 2 tahun. Interval pemotongan dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali. Produksi hijauan dapat menghasilkan 2-5 kg/potong/pohon. Pemberiannya pun mudah, daun yang dipotong dari pohon cukup dilayukan sebelum diberikan pada ternak agar ternak tidak kembung. Kelebihan dari tanaman gamal yaitu nilai nutrisi tinggi, selain itu pohon ini dapat menjadi pencegah erosi, dan penyubur tanah. Kekurangan tanaman gamal yaitu terdapat beberapa kandungan senyawa anti nutrisi seperti coumarine. Selain itu terdapat senyawa HCN, nitrat,dan tannin meskipun dalam jumlah sedikit.
gamal merupakan legum pohon yang bayak digunakan sebagai pakan ternak ruminansia sebagai sumber protein. Gliricidia mengandung protein yang cukup tinggi aitu sekitar 22%. Gliricidia mengandung tannin sekitar 1.1%. Penggunaanya sebaiknya dilayukan dan digunakan sekitar 20%.
- Turi
Tanaman Turi atau dalam bahasa latin Sesbania grandiflora syn merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat, mempunyai akar yang dangkal, dan memiliki cabang cabang yang menggantung. Dengan kadar protein yang tinggi, tanaman ini cukup potensial untuk pakan ruminansia dan non ruminansia.

Kandungan protein daun turi sangat tinggi serat sangat enak bagi ternak. Daun turi sangat coco diberikan pada ternak kambing. Kandungan protein kadar daun turi mencapai 29% dan TDN 67%. Seperti hanya tanaman legun lain, daun turi mengandung sapinon yang tinggi sehingga penggunannya harus mengatur hingga 20% dalam ransum. turi memliki saponin yaitu zat anti nutrisi yang cukup berbahaya bagi ternak sehingga dalam pemberiannya perlu proses pengolahan terlebih dahulu.